Pelatihan Character Building adalah program yang dirancang khusus untuk membantu individu dalam mengembangkan karakter yang kuat dan positif. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pribadi, mencakup integritas, kepemimpinan, tanggung jawab, empati, dan kerjasama.
Jika perusahaan Anda tertarik untuk melaksanakan pelatihan character building menggunakan metode Outbound, silakan hubungi Hotline +62 811-140-996. Namun, jika Anda ingin mendalami lebih lanjut tentang team building, lanjutkan membaca artikel ini sampai tuntas.
Pembelajaran Character Building
Character Building adalah sebuah upaya untuk membangun dan membentuk akhlak serta budi pekerti seseorang agar menjadi lebih baik. Dengan kata lain, character building merupakan proses dalam memperkuat karakter individu.
Tujuan utama dari pengembangan karakter adalah membantu seseorang menjadi lebih kuat secara emosional, mandiri, dan lebih baik dalam menghadapi berbagai masalah. Proses ini melibatkan penguatan aspek-aspek internal individu agar dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.
Pengembangan karakter bertujuan untuk meningkatkan kualitas mental dan emosional individu, sehingga mereka mampu mengatasi tekanan dan kesulitan dengan lebih efektif. Ini mencakup pembangunan kepercayaan diri, keteguhan hati, dan optimisme, yang membuat individu lebih siap menghadapi rintangan dan ketidakpastian dalam hidup.
Selain itu, pengembangan karakter juga mencakup pembentukan kemandirian dan tanggung jawab dalam pengelolaan kehidupan sehari-hari. Dengan meningkatkan keterampilan sosial dan komunikasi, individu dapat mendapatkan dukungan dari orang lain dan belajar untuk mencari solusi secara mandiri.
Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia, program character building dirancang untuk membantu individu mengenali dan mengelola emosi mereka dengan bijak. Ini meliputi pengembangan keterampilan dalam mengatasi stres, rasa takut, dan kecemasan, serta mendorong rasa ketabahan untuk bangkit kembali setelah menghadapi kegagalan atau kesulitan.
Pengertian Character Building
Karakter adalah sifat yang di bawa oleh tiap individu, yang setiap orang memiliki karakter masing-masing. Pengertian karakter lebih mengarah pada moral dan budi pekerti seseorang, tentunya yang bersifat positf. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.
Pengertian Character Building dari segi bahasa, Character Building atau membangun karakter terdiri dari dua suku kata yaitu membangun (to build) dan karakter (character) artinya membangun yang mempunyai sifat memperbaiki, membina, mendirikan. Sedangkan karakter adalah tabiat, watak, aklak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Jadi Character Building merupakan suatu upaya untuk membangun dan membentuk akhlak dan budi pekerti seseorang menjadi baik (Megawati, 2004).
Dalam konteks pendidikan (Modul Diklat LAN RI) pengertian Membangun Karakter (character building) adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki, dan/atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan manusia (masyarakat) sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikemukakan bahwa Character Building adalah upaya membangun karakter (Megawati, 2004).
Pentingnya membangun Karakter Individu
Dalam membangun karakter individu diperlukan perilaku yang baik dalam rangka melaksanakan kegiatan berorganisasi, baik dalam organisasi pemerintahan maupun organisasi swasta dalam bermasyarakat. Karakter adalah sesuatu yang sangat penting dalam pengembangan kualitas manusia maka karakter mempunyai makna sebuah nilai yang mendasar untuk mempengaruhi segenap pikiran, tindakan dan perbuatan setiap insan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini adapun nilai-nilai dalam pembangunan karakter yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Nilai-nilai tersebut jika dilihat lebih cermat dalam kondisi saat ini nampaknya cenderung semakin luntur. Hal ini terlihat makin jelas, contoh di antaranya adalah makin maraknya tawuran antarpelajar, konflik antar masyarakat, maraknya korupsi di lingkungan pemerintah, dan lain-lain. Kondisi yang seharusnya tetap dijaga dan dilestarikan sebagai wujud untuk meningkatkan rasa kepedulian, kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus tetap dijaga dan dilestarikan.
Bahwa Character Building memiliki peran penting dalam membentuk karakter seseorang. Dalam sejarah Islam, sekitar 1500 tahun yang lalu Muhammad SAW juga menegaskan bahwa misi utamanya dalam mendidik manusia adalah untuk mengupayakan pembentukan karakter yang baik (good character). Ajaran pertamanya adalah kejujuran (al-amien) serta cara membangun karakter yang baik tersebut. Maka saat itu pula telah diajar bahwa manusia harus senantiasa mampu belajar (iqra), belajar dari ayat-ayat yang tertulis maupun ayat-ayat yang tidak tertulis (Q-Annes dan Hambali, 2008).
Proses pembentukan karakter
Baik disadari maupun tidak, akan memengaruhi cara individu tersebut memandang diri dan lingkungannya; dan hal itu akan tercermin dalam perilakunya sehari hari. Universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi adalah salah satu sumber daya yang penting. Lembaga formal (kampus), informal (keluarga), maupun nonformal (bimbel, pengajian) memiliki pengaruh dan dampak terhadap karakter mahasiswa baik disengaja maupun tidak, contohnya keluarga. Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi seorang individu untuk tumbuh dan berkembang; dari keluarga nilai-nilai awal karakter individu itu ditentukan. Jika orangtua mendidik dan membimbing anaknya dengan baik, akhlak dan karakter anak pun akan baik. Sebaliknya karakter anak akan buruk jika akhlaknya tidak dididik dengan baik. Kenyataan ini menjadi entry point untuk menyatakan bahwa lembaga pendidikan seperti kampus mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melakukan pendidikan moral dan pembentukan karakter. Selanjutnya para pakar pendidikan, terut ma pendidikan nilai, moral atau karakter, melihat hal itu bukan sekadar tugas dan tanggung jawab tetapi juga merupakan suatu usaha yang harus menjadi prioritas.
Pendidikan Character Building
Dalam Koesoema (2007), disebutkan 3 alasan mendasar mengenai pendidikan Character Building. Pertama, secara faktual, disadari atau tidak, disengaja atau tidak, lembaga pendidikan seperti kampus berpengaruh terhadap karakter mahasiswa. Kedua, Secara politis, setiap negara mengharapkan warga negara yang memiliki karakter positif. Banyak hal yang berkaitan dengan kesuksesan pembangunan sebuah negara sangat bergantung pada karakter bangsanya. Demokrasi yang diperjuangkan di banyak negara, sukses dan gagalnya juga tergantung pada karakter warga negara. Di sinilah, sebuah lembaga pendidikan seperti kampus harus berkontribusi terhadap pembentukan karakter agar bangsanya tetap bertahan. Ketiga, perkembangan mutakhir ternyata menunjukkan bahwa pendidikan karakter yang efektif mampu mendorong dan meningkatkan pencapaian tujuan-tujuan akademik kampus. Dengan kata lain, pendidikan karakter juga dapat meningkatkan pembelajaran. Selain itu pendidikan karakter mampu menghantarkan mahasiswa untuk menghadapi lingkungan kerja, dengan karakter yang baik maka peyimpangan perilaku (akhlak buruk) tidak terjadi.
Salah satu karakter pola pikir dan gaya hidup adalah karakter sukses. Karakter sukses adalah bekerja keras untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, tidak pernah mengeluh apa pun risiko yang dihadapi. Untuk beberapa tahun mendatang yang dibutuhkan adalah orang-orang yang memiliki karakter yang baik (Agustian, 2001). Character Building membangun dan membentuk karakter mahasiswa. Sudah mejadi harapan setiap universitas agar para para alumni membangun sikap optimis, rasa percaya diri yang kuat serta memiliki karakter yang kokoh sehingga dapat membawa keberhasilan dalam mengarungi kehidupan di tengah masyarakat. Sikap karakter yang kuat mampu mengoptimalkan aktivitas untuk mencapai sukses dan keterampilan dalam mewujudkan cita-cita sehingga dapat memanfaatkan setiap peluang yang ada. Dengan demikian, mahasiswa mempunyai rasa percaya diri dan tidak pernah ragu bekerja keras, membiasakan diri bekerja dengan baik sepanjang perjalanan hidup. Sekecil apapun kebaikan yang diperbuat dengan niat yang tulus, dapat memperkaya dan menambah kokoh karakter serta pengalaman hidup yang sangat berguna bagai masa depan.
Sumber : Agus Masrukhin; HUMANIORA Vol.4 No.2 Oktober 2013: 1229-1236.
Pelatihan Character Building di Bogor
Pelatihan Character Building dengan menggunakan pengalaman sebagai proses pendidikan atau dengan pola pendekatan Experiential Learning yang dilakukan dalam program-program HEXs Indonesia memberikan pengalaman langsung bagi peserta pelatihan. Hal ini karena pengetahuan diperoleh melalui transformasi pengalaman dengan lingkungan sebagai media dan materi pembelajaran. Dalam Experiential Learning, pengalaman dianggap berperan penting dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu, para peserta akan diberikan kesempatan untuk belajar melalui pengalaman langsung dengan melakukan aktivitas di lapangan atau simulasi, sehingga mereka dapat merasakan dan memahami konsep-konsep pembelajaran secara lebih mendalam. Dalam pelatihan Character Building dengan pendekatan Experiential Learning, peserta akan dihadapkan dengan situasi-situasi yang menantang, seperti tugas-tugas tim, simulasi, dan permainan peran, yang dirancang khusus untuk membangun karakter peserta. Melalui pengalaman-pengalaman tersebut, peserta akan mampu mengasah kemampuan-kemampuan sosial, kepemimpinan, dan teamwork, serta memperkuat nilai-nilai karakter yang penting dalam kehidupan bermasyarakat dan berorganisasi.
Program pelatihan yang dapat diimplementasikan selama beberapa hari dengan berbagai kegiatan seperti outbound, simulasi, role-playing, dan game. Selain itu, pelatihan juga dilengkapi dengan sesi refleksi dan diskusi kelompok untuk memperkuat pemahaman dan mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari.
Tujuan Pelatihan
Character Building – Tujuan dari pelatihan Character Building dengan pendekatan Experiential Learning adalah untuk meningkatkan karakter peserta pelatihan. Dalam pelatihan ini, peserta akan dibekali dengan keterampilan sosial dan emosional, seperti kemampuan berkomunikasi yang efektif, mengelola emosi, serta membangun rasa percaya diri dan kerjasama dalam tim. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk membantu peserta dalam menemukan nilai-nilai hidup yang penting, seperti integritas, tanggung jawab, kejujuran, dan rasa sosial.
Melalui pengalaman langsung dan refleksi, peserta diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai nilai-nilai ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pelatihan ini juga dapat membantu peserta untuk menghadapi situasi sulit dengan cara yang positif dan konstruktif, serta mengembangkan resiliensi dan ketangguhan mental. Dengan demikian, peserta akan menjadi individu yang lebih berkarakter, tangguh, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Aktivitas Pendahuluan
Character Building – Aktivitas pendahuluan dalam pelatihan Character Building dengan pendekatan Experiential Learning umumnya dimulai dengan icebreaker atau permainan awal untuk menghangatkan suasana. Icebreaker ini bertujuan untuk memperkenalkan peserta satu sama lain, meredakan ketegangan, dan meningkatkan semangat kerja sama. Beberapa contoh icebreaker yang dapat dilakukan antara lain permainan tebak kata, permainan mendongeng, atau permainan kerja sama untuk menyelesaikan tugas bersama. Selain itu, aktivitas pendahuluan juga dapat meliputi pengenalan materi pelatihan, pemaparan tujuan, dan ekspektasi dari peserta pelatihan. Dengan melakukan aktivitas pendahuluan yang efektif, peserta pelatihan akan lebih siap dan termotivasi untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan.
Aktivitas Inti
Character Building – Rangkaian aktivitas Experiential Learning terkait dengan Character Building meliputi:
- Role Play: Peserta diminta untuk memerankan karakter yang berbeda-beda dalam situasi tertentu, sehingga dapat mengasah kemampuan komunikasi, kerja sama tim, dan kepemimpinan.
- Games: Peserta diberikan permainan yang mengharuskan mereka berinteraksi dan bekerja sama dalam menyelesaikan tantangan, sehingga dapat mengembangkan kemampuan dalam hal strategi, kepercayaan diri, dan keterampilan interpersonal.
- Outbound Activities: Peserta diberikan tugas-tugas yang melibatkan aktivitas fisik dan mental, seperti hiking, arung jeram, dan simulasi bertahan hidup, sehingga dapat mengasah kemampuan dalam hal ketahanan fisik dan mental, serta kemandirian.
- Diskusi Kelompok: Peserta diberikan topik atau masalah yang harus didiskusikan dalam kelompok, sehingga dapat mengembangkan kemampuan dalam hal berpikir kritis, kreativitas, dan komunikasi.
- Refleksi: Peserta diminta untuk merefleksikan pengalaman dan pembelajaran yang telah mereka dapatkan selama rangkaian aktivitas, sehingga dapat mengembangkan kemampuan dalam hal introspeksi dan pembelajaran mandiri.
Leadership Challenge
Character Building – Aktivitas Leadership Challenge adalah salah satu aktivitas inti dalam program Pelatihan Character Building dengan pendekatan Experiential Learning. Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk melatih kemampuan kepemimpinan peserta dalam menghadapi tantangan dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang kompleks.
Dalam aktivitas ini, peserta akan diberikan berbagai macam tantangan yang harus dipecahkan dalam kelompok. Tantangan tersebut meliputi tugas-tugas yang kompleks, permainan simulasi, atau situasi nyata yang menuntut peserta untuk bekerja sama, berkomunikasi dengan efektif, dan mengambil keputusan yang tepat dalam waktu yang terbatas.
Melalui aktivitas Leadership Challenge, peserta akan belajar untuk mengenali dan mengembangkan kemampuan kepemimpinan yang dimiliki, seperti kemampuan dalam mengambil keputusan, kepemimpinan, komunikasi, dan kerja sama tim. Selain itu, peserta juga akan dilatih untuk mengatasi rasa takut, mengambil risiko, dan belajar dari kegagalan.
Dalam akhir aktivitas, peserta akan dievaluasi oleh fasilitator dengan tujuan untuk membantu peserta memahami kekuatan dan kelemahan dalam kepemimpinan mereka. Selain itu, evaluasi juga dapat membantu peserta dalam mengembangkan rencana aksi untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan mereka di masa depan.
Trust Building Activities
Character Building – Trust Building Activities atau kegiatan membangun kepercayaan diri merupakan bagian penting dari program Pelatihan Character Building dengan pendekatan Experiential Learning. Kegiatan ini dirancang untuk membantu peserta pelatihan memperkuat rasa percaya diri, membangun kerjasama tim yang baik, dan meningkatkan kepercayaan antar peserta pelatihan.
Kegiatan membangun kepercayaan diri biasanya dilakukan dalam bentuk permainan atau aktivitas yang melibatkan tindakan dan interaksi antar peserta pelatihan. Contoh kegiatan ini antara lain berdiri di atas kursi dan menyeberang dari satu kursi ke kursi lainnya tanpa menyentuh tanah, melakukan trust fall atau jatuh bebas dan dipercayakan kepada teman untuk menangkap, serta mengumpulkan tumpukan benda dengan mata tertutup dan hanya dengan instruksi dari rekan satu tim.
Melalui kegiatan membangun kepercayaan diri ini, peserta pelatihan dapat memahami pentingnya saling percaya dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Selain itu, kegiatan ini juga dapat membantu peserta pelatihan untuk merasakan adrenalin dan menghadapi ketakutan dalam lingkungan yang aman dan terkontrol.
Problem Solving Games
Character Building – Problem Solving Games atau permainan yang membantu peserta melatih kemampuan dalam memecahkan masalah adalah salah satu aktivitas inti dalam pelatihan Character Building dengan pendekatan Experiential Learning. Aktivitas ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan peserta dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah secara efektif dan efisien.
Contoh permainan yang dapat dilakukan adalah seperti “The Marshmallow Challenge” dimana peserta diberikan tugas untuk membangun struktur tertinggi dengan bahan marshmallow, spageti dan selotip dalam waktu yang terbatas. Selain itu, juga terdapat permainan “Escape Room” dimana peserta harus memecahkan berbagai teka-teki dan menyelesaikan tantangan untuk melarikan diri dari ruangan tersebut.
Melalui aktivitas ini, peserta akan belajar mengembangkan kemampuan dalam mencari solusi, berpikir kreatif, dan bekerja sama dengan anggota tim dalam menyelesaikan masalah. Dalam pelatihan Character Building, aktivitas ini bertujuan untuk membantu peserta membangun rasa percaya diri, menghadapi tantangan, dan mencari solusi yang tepat dalam mengatasi masalah di kehidupan sehari-hari.
Communication Skills Practice
Character Building – Aktivitas latihan keterampilan komunikasi merupakan bagian penting dari pelatihan Character Building dengan pendekatan Experiential Learning. Melalui aktivitas ini, peserta akan memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi secara efektif, baik secara verbal maupun nonverbal.
Contoh aktivitas latihan keterampilan komunikasi yang dapat dilakukan dalam pelatihan ini antara lain role play atau simulasi situasi, diskusi kelompok, dan latihan presentasi. Dalam aktivitas ini, peserta akan belajar bagaimana cara menyampaikan pesan dengan jelas dan persuasif, mendengarkan dengan baik, serta menangani konflik dan perbedaan pendapat dengan baik.
Dengan mengikuti aktivitas latihan keterampilan komunikasi, peserta akan merasa lebih percaya diri dalam berkomunikasi, meningkatkan kemampuan mempengaruhi orang lain, serta meningkatkan kemampuan untuk bekerja sama dalam tim. Selain itu, peserta juga akan lebih mudah untuk membangun hubungan baik dengan orang lain, baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja.
Team Building Exercises
Character Building – Team Building Exercises adalah rangkaian kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan kerja tim dan memperkuat hubungan antar anggota tim. Kegiatan ini melibatkan beberapa tugas dan tantangan yang membutuhkan kolaborasi dan komunikasi yang efektif antar anggota tim.
Contoh dari Team Building Exercises adalah permainan yang melibatkan membangun jembatan dengan bahan-bahan terbatas atau memecahkan teka-teki bersama dalam waktu yang terbatas. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat kerjasama tim, memperbaiki kemampuan komunikasi dan menumbuhkan rasa percaya antar anggota tim.
Melalui Team Building Exercises, peserta dapat belajar bagaimana bekerja sama dalam situasi yang sulit dan merangsang kreativitas dan inovasi. Kegiatan ini juga membantu meningkatkan motivasi dan semangat kerja, serta memberikan kesempatan untuk membangun hubungan interpersonal yang kuat di antara anggota tim.
Values Exploration Activities
Character Building – Values Exploration Activities adalah aktivitas yang dirancang untuk membantu peserta pelatihan dalam menjelajahi dan mengembangkan nilai-nilai positif dalam diri mereka. Melalui kegiatan ini, peserta akan diajak untuk mempertimbangkan nilai-nilai seperti kejujuran, kerjasama, keberanian, dan tanggung jawab, serta mengenali cara-cara untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk membantu peserta membangun karakter yang kuat dan menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dalam organisasi. Kegiatan yang umum dilakukan dalam Values Exploration Activities antara lain diskusi kelompok, cerita inspiratif, dan simulasi permainan peran yang memungkinkan peserta untuk mengalami nilai-nilai tersebut secara langsung dan menginternalisasikannya dalam diri mereka. Dalam rangkaian program Pelatihan Character Building dengan pendekatan Experiential Learning, Values Exploration Activities menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting untuk membantu peserta mengembangkan karakter dan nilai-nilai positif dalam diri mereka.
Refleksi dan Evaluasi
Character Building – Refleksi dan evaluasi adalah tahap penting dalam pelatihan Character Building dengan pendekatan Experiential Learning. Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi proses pembelajaran, serta mengevaluasi kemajuan peserta pelatihan dalam mencapai tujuan pelatihan.
Aktivitas refleksi dan evaluasi biasanya dilakukan pada akhir setiap sesi atau pada akhir keseluruhan pelatihan. Peserta diminta untuk mempertimbangkan pengalaman mereka selama sesi dan memberikan umpan balik mengenai apa yang mereka pelajari, bagaimana pengalaman tersebut mempengaruhi pandangan mereka, dan apa yang dapat ditingkatkan di masa depan.
Dalam aktivitas refleksi dan evaluasi, fasilitator pelatihan dapat menggunakan berbagai teknik, seperti diskusi kelompok, kuesioner, atau wawancara individu. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap peserta dapat berpartisipasi secara aktif dan memberikan umpan balik yang jujur dan bermanfaat.
Sesi refleksi untuk menggali pembelajaran dari aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan
Character Building – Sesi refleksi pada pelatihan Character Building dengan pendekatan Experiential Learning memiliki tujuan untuk menggali pembelajaran dari aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan. Dalam sesi ini, peserta pelatihan diminta untuk merefleksikan pengalaman yang mereka alami selama aktivitas-aktivitas pelatihan dan mencari hikmah serta pelajaran yang bisa diambil. Hal ini dilakukan agar peserta pelatihan dapat memahami proses pembelajaran yang terjadi dalam diri mereka dan mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu ditingkatkan dalam karakter pribadi mereka.
Dalam sesi refleksi, peserta pelatihan akan didampingi oleh fasilitator atau pelatih yang akan membimbing mereka dalam melakukan proses refleksi. Fasilitator akan membantu peserta pelatihan untuk mengidentifikasi aspek-aspek positif dan negatif dari setiap aktivitas, serta membantu mereka untuk menarik kesimpulan dan membuat rencana aksi untuk meningkatkan karakter pribadi mereka. Sesi refleksi ini sangat penting untuk menjamin kesuksesan dari pelatihan Character Building dengan pendekatan Experiential Learning karena membantu peserta pelatihan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang pembelajaran yang telah terjadi dan meningkatkan kesadaran diri tentang keterampilan dan nilai-nilai yang perlu ditingkatkan.
Evaluasi pelatihan oleh peserta dan fasilitator
Character Building – Evaluasi pelatihan oleh peserta dan fasilitator adalah bagian penting dari pelatihan Character Building dengan pendekatan Experiential Learning. Evaluasi ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana tujuan pelatihan telah tercapai, mengetahui kekuatan dan kelemahan dari program pelatihan, serta mendapatkan umpan balik yang konstruktif dari peserta dan fasilitator pelatihan.
Peserta pelatihan akan diminta untuk mengisi kuesioner evaluasi setelah pelatihan selesai dilakukan. Kuesioner evaluasi ini akan berisi pertanyaan terkait kesan dan pemahaman mereka terhadap materi pelatihan, seberapa jelas dan mudah dipahami penyampaian materi, serta saran dan masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Sementara itu, fasilitator pelatihan juga akan mengevaluasi pelatihan yang telah dilakukan. Evaluasi ini meliputi penilaian terhadap proses pelatihan, efektivitas metode Experiential Learning yang digunakan, dan kemajuan peserta pelatihan selama pelatihan berlangsung. Hasil evaluasi dari peserta dan fasilitator akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan program pelatihan di masa yang akan datang.
Simpulan dan FAQ Character Building Training
Outbound sebagai metode dalam pelatihan Character Building adalah bagian dari pemikiran pendidikan Dr. Kurt Hahn, seorang ilmuwan kebangsaan Jerman pada tahun 1941 yang terambil dari istilah Outward Bound dan berasal dari kata out of boundaries.
Dalam Outbound seorang peserta pelatihan akan diperhadapkan pada pembelajaran dari pengalaman (experiential Learning) melalui tahapan pembentukan pengalaman (experience), perenungan pengalaman (reflect), pembentukan konsep (form concept) dan pengujian konsep (test concept).
A : Character Building Training adalah pelatihan yang dirancang untuk membantu individu mengembangkan karakter yang kuat dan positif. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pribadi seperti integritas, tanggung jawab, empati, dan kerjasama.
A : Character Building Training penting karena karakter yang kuat dan positif merupakan fondasi bagi keberhasilan pribadi dan profesional. Karakter yang baik dapat membantu individu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, membuat keputusan yang bijaksana, dan menghadapi tantangan dengan cara yang efektif.
A : Siapapun dapat mengikuti Character Building Training. Pelatihan ini cocok untuk individu dari segala usia dan latar belakang yang ingin mengembangkan karakter yang kuat dan positif.
A : Topik yang dibahas dalam Character Building Training dapat bervariasi tergantung pada program pelatihan tertentu. Namun, topik umum yang sering dibahas meliputi integritas, tanggung jawab, empati, kerjasama, komunikasi efektif, pengambilan keputusan, dan penyelesaian konflik.
A : Durasi Character Building Training dapat bervariasi tergantung pada program pelatihan tertentu. Namun, pelatihan ini biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
A : Tidak ada persyaratan khusus untuk mengikuti Character Building Training. Namun, beberapa program pelatihan mungkin memiliki persyaratan tertentu seperti usia minimum atau tingkat pendidikan tertentu.
A : Untuk menemukan program Character Building Training yang berkualitas, Anda dapat mencari informasi tentang program pelatihan tersebut di internet atau bertanya kepada teman atau kolega yang pernah mengikuti pelatihan tersebut. Pastikan untuk memilih program pelatihan yang memiliki reputasi baik dan instruktur yang berkualitas.
A : Beberapa program Character Building Training mungkin memberikan sertifikat kepada peserta yang telah menyelesaikan pelatihan tersebut. Namun, tidak semua program pelatihan memberikan sertifikat.
A : Biaya untuk mengikuti Character Building Training dapat bervariasi tergantung pada program pelatihan tertentu. Beberapa program pelatihan mungkin gratis, sedangkan lainnya mungkin memerlukan biaya pendaftaran.
A : Jika perusahaan Anda berencana untuk menyelenggarakan pelatihan character building dengan metode Outbound, jangan ragu untuk menghubungi Hotline di +62 811-140-996.