Pelatihan Peningkatan Kapasitas | Capacity Building Training (CBT)

Pelatihan Peningkatan Kapasitas (Capacity Building Training) merupakan aspek sentral dari Pengembangan Sumber Daya Manusia yang memiliki dampak signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas individu dan tim dalam lembaga / organisasi perusahaan.


H O T L I N E +62 811-1200-996

RESERVASI


Pelatihan Peningkatan Kapasitas yang fasilitasi oleh HEXs Indonesia merupakan komponen integral dalam serangkaian program Pengembangan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia. Secara garis besar, pendekatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas berbasis Experiential Learning ini dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:

  • Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi
  • Peningkatan Kinerja
  • Fasilitasi Kreativitas dan Inovasi
  • Pengembangan Keterampilan yang Berkualitas
  • Peningkatan Motivasi dan Kepuasan Kerja
  • Menyesuaikan Diri dengan Perubahan Lingkungan
  • Meningkatkan Daya Saing Organisasi

Tujuan program Pelatihan Peningkatan Kapasitas ini terbentuk berdasarkan nilai-nilai inti perusahaan, untuk memperkuat prinsip-prinsip dasar yang membentuk inti identitas organisasi. Di samping itu, berkaitan dengan kompetensi individu untuk meningkatkan kemampuan kerja masing-masing personal. Kompetensi ini melibatkan dimensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus sejalan dengan standar yang telah ditetapkan dan persyaratan yang berlaku dalam lingkungan kerja.


Metode Program CBT

Program Pelatihan Peningkatan Kapasitas dilandaskan pada metode Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman (Experiential Learning), yang memacu peserta untuk memperoleh pemahaman melalui proses belajar dari pengalaman-pengalaman konkret yang mereka alami selama pelatihan. Dalam pendekatan ini, peserta didorong untuk merenungkan pengalaman-pengalaman tersebut, dan menghubungkan aktivitas yang telah dilakukan dengan kebutuhan nyata dalam pengembangan diri.

Proses pembelajaran juga terlihat melalui cara peserta mengintegrasikan nilai-nilai yang dipelajari ke dalam aktivitas-aktivitas yang berlangsung setelahnya. Pada akhirnya, pembelajaran tidak hanya sekedar menjadi konsep teoretis, tetapi menghasilkan perubahan yang nyata baik pada diri individu maupun dalam lingkup komunitas atau kelompok.

Di awal sesi pelatihan, peserta akan diberikan informasi berupa instruksi tugas atau kegiatan yang akan mereka lakukan. Ini kemudian diikuti dengan pelaksanaan tugas atau kegiatan oleh peserta sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan. Pada akhir kegiatan, pengalaman yang diperoleh dari aktivitas tersebut dianalisis secara mendalam melalui diskusi dan berbagi pengalaman di dalam kelompok. Hasil dari interaksi ini menghasilkan pembelajaran yang dapat diaplikasikan oleh peserta dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Pendekatan ini menciptakan siklus belajar yang dinamis, di mana peserta tidak hanya memperoleh pemahaman konseptual, tetapi juga memiliki kesempatan untuk menerapkan dan memadukan pemahaman tersebut dalam situasi praktis. Dengan demikian, program Pelatihan Peningkatan Kapasitas membawa dampak yang lebih mendalam dan berkelanjutan terhadap perkembangan peserta dan kelompok mereka.

Mengenal Experiential Learning

Dalam ranah Pelatihan Peningkatan Kapasitas, Metode Experiential Learning yang mengemuka sebagai entitas substansial adalah pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman (Experiential Learning). Paradigma ini mengilhami proses pendidikan yang menitikberatkan pada pemunculan pengalaman sebagai inti penyusun pemahaman bagi peserta pelatihan. Prinsip inti dari metode ini menggadangkan suatu peluang yang signifikan bagi para peserta dalam mencapai titik kemajuan dengan mengizinkan mereka menentukan, secara bebas, pengalaman mana yang akan diaris dan ditekankan, bidang keterampilan apa yang akan digarap, dan melangkah lebih lanjut, menyelami pengaturan wacana konseptual yang terhubung dari serangkaian pengalaman yang ditempuh.

Metode Experiential Learning ini telah lama menyandang status sebagai salah satu pendekatan pembelajaran yang teruji kualitasnya, dikarenakan metode ini memiliki kapabilitas untuk menghidupkan peserta didik dengan memenuhi seluruh ragam aspek yang signifikan dalam koridor proses pendidikan. Dimensi kognitif, afektif, dan emosional dalam ranah pembelajaran disatukan dalam struktur metode ini, menyeluruh dan sejalan. Kesiapan metode ini dalam memperlengkapi segenap lapisan esensial dalam proses belajar ini membuka jalan bagi pemahaman yang dalam dan lebih bernuansa bagi kalangan peserta didik yang menjalani langkah-langkah pembelajaran tersebut.

Tersusun dalam struktur tahapan pembelajaran yang terdiri atas empat ranah, Metode Experiential Learning menggambarkan suatu rangkaian pembelajaran yang mengalir alami, yaitu:

  • Tahap Pengalaman Konkret (Concrete Experience)
  • Tahap Observasi Refleksif (Reflective Observation)
  • Tahap Konseptualisasi Abstrak (Abstract Conceptualization)
  • Tahap Eksperimen atau Implementasi Aktif (Active Experimentation)

Sarana pembelajaran yang diimplementasikan melambangkan pengalaman unik yang masing-masing individu hadapi dan rasakan. Dalam tahapan-tahapan yang tertuang, mencakup refleksi, pengamatan, abstraksi, dan eksperimen, peserta didik diberi peluang untuk menerapkan pembelajaran secara langsung. Hasil dari tangkapan proses yang dimaksud mengejawantahkan pemahaman yang tidak hanya memiliki relevansi praktis, melainkan juga mewujudkan dampak yang berkesinambungan, merangkai ranah individu hingga ranah kelompok.

Konsep Program CBT

Secara konseptual, Program Pelatihan Peningkatan Kapasitas merangkumi sejumlah elemen yang krusial, yaitu:

  • Partisipan
  • Konteks Lingkungan yang Istimewa
  • Tantangan yang Menantang
  • Disonansi dalam Pembelajaran
  • Wawasan yang Mendalam
  • Konsepsi Diri yang Terbentuk

Rangkaian konseptual tersebut tergambar dalam perjalanan pribadi yang melibatkan proses pemahaman diri (self-discovery), pengetahuan diri (self-knowledge), dan peremajaan pemikiran (re-programming). Landasan konseptual yang akan diadopsi oleh program ini bersumber dari penerapan dinamika pengalaman yang membentuk enam elemen dinamika yang menjadi tulang punggung bagi keberhasilan pembelajaran melalui pengalaman:

  • Dinamika Motivasi: Daya dorong untuk belajar dan berkembang akan terus terjaga dan diperkuat melalui pendekatan pengkondisian, bimbingan pribadi, evaluasi setelah kegiatan, dan konseling.
  • Dinamika Lokasi: Kemampuan beradaptasi dalam lingkungan yang berbeda dan tak dikenal akan ditingkatkan melalui pengalaman berkegiatan di luar ruangan.
  • Dinamika Kelompok: Ketrampilan berinteraksi dan kerjasama akan dibangun melalui tantangan dinamika tugas kelompok, di mana komposisi kelompok berubah setiap harinya.
  • Dinamika Kegiatan: Tantangan tugas yang dihadirkan selama pelatihan akan mengujimu dalam aspek fisik, mental, sensorik, dan kognitif. Ini bisa berkisar dari kegiatan yang memiliki dampak rendah hingga tinggi.
  • Dinamika Tekanan: Dinamika tekanan yang mengemuka dalam pelatihan, seperti penugasan kreatif dan inovatif, batas waktu yang ketat, mengatasi hambatan pribadi, konflik interpersonal, dan kompetisi dalam lingkungan pelatihan.
  • Dinamika Keberhasilan dan Kegagalan: Keseimbangan antara pencapaian dan rintangan dalam mengeksekusi tugas membentuk pengalaman yang kompleks dan multi-dimensi.

Obyektif CBT

Program Pelatihan Peningkatan Kapasitas merupakan sebuah rencana kerja yang telah disusun dengan saksama untuk memperkaya kapabilitas dalam hal pengetahuan dan keterampilan, sikap, serta perilaku individu yang membentuk elemen penting dari sumber daya manusia (SDM). Dasar utama dari program ini adalah mengokohkan daya adaptasi diri baik pada skala individu maupun organisasi, sehingga mampu merespon dengan taktis terhadap perubahan lansekap lingkungan yang dinamis.

Pelaksanaan program Capacity Building dilaksanakan dalam tiga cakupan esensial: dimulai dari taraf individu, lalu merambah pada lingkup kelompok, dan memperluas pengaruhnya hingga mencakup institusi atau organisasi. Tujuan jangka panjangnya adalah memastikan keberlanjutan berfungsinya entitas organisasi, dengan upaya meraih tujuan serta target yang telah dirumuskan dalam bingkai organisasi yang relevan.

Pada dimensi individu, langkah-langkah untuk meningkatkan kapabilitas SDM dirancang untuk mencakup rangkaian strategi, mulai dari proses seleksi yang selektif dan akurat, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, hingga menawarkan pendekatan pelatihan yang kontinu. Fokus pada elemen kunci seperti komunikasi yang efektif, pendorong motivasi pribadi, ketrampilan solusi berdasarkan masalah, kemampuan bernalar kreatif, dan kompetensi dalam kepemimpinan berperan sebagai landasan fundamental dalam penyelenggaraan pelatihan ini

Alur Kegiatan CBT

Peserta yang mengambil bagian dalam Program Pelatihan Peningkatan Kapasitas akan memulai perjalanan dari perusahaan dengan menggunakan fasilitas transportasi berupa bus. Rute perjalanan, khususnya bagi peserta yang berangkat dari Jakarta, akan membawa mereka menuju Highland Camp Learning Center dengan estimasi waktu perjalanan sekitar 2 jam. Begitu tiba di Highland Camp, peserta akan diberikan kesempatan untuk mengatasi isu-isu berkaitan dengan kebutuhan toilet selanjutnya menikmati sajian sarapan pagi.

Momentum awal akan hadir pada pelatihan ini, di mana seluruh peserta, jajaran manajemen perusahaan, dan para instruktur akan berpadu dalam upacara pembukaan yang memiliki beberapa rangkaian kegiatan, termasuk di dalamnya:

  • Sambutan dari Pihak Manajemen Perusahaan
  • Doa Bersama sebagai Ungkapan Rasa Syukur dan Harapan Bersama
  • Alih otoritas ke HEXs Indonesia

Masih di hari pertama, setelah rangkaian sesi pembukaan ini, rangkaian kegiatan akan terus berlangsung dengan fokus pada sesi Conditioning Big Group. Dalam sesi ini, peserta akan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang tujuan dan metode pelatihan yang akan dijalani. Selain itu, berbagai aturan yang harus diikuti selama pelatihan akan diuraikan dengan jelas, sementara 3 komitmen pokok dalam proses pelatihan juga akan dikenalkan secara mendalam.

Di waktu yang sama, dalam sesi Conditioning Small Group, peserta akan diajak untuk menjelajahi tujuan serta kondisi pelatihan secara lebih mendalam. Informasi mengenai tugas dan peran yang harus diemban oleh peserta dan fasilitator/instruktur akan diberikan dengan jelas dan rinci.

Tujuan yang ingin dicapai dalam rangkaian sesi Conditioning adalah:

  • Adaptasi (AD), untuk memastikan peserta memiliki kemampuan beradaptasi dengan baik dalam berbagai situasi dan lingkungan.
  • Orientasi pada Pencapaian (AO), untuk memacu peserta dalam meraih pencapaian yang optimal.

Dilanjutkan dengan sesi “Ice Breaking Small Group“, dimana rangkaian kegiatan ini ditujukan untuk menciptakan kondisi psikologis yang nyaman dan aman dalam berinteraksi di dalam tim. Melalui sesi ini, peserta akan memiliki kesempatan untuk lebih mendalami satu sama lain, sekaligus membantu memperdalam pemahaman interpersonal.

Tujuan yang diharapkan dalam rangkaian “Ice Breaking Small Group” meliputi:

  • Kemampuan Beradaptasi (AD)
  • Pemahaman Antarpersonal (IU)
  • Orientasi Pelayanan kepada Pelanggan (CSO)

Rincian lengkap mengenai jadwal dan perkembangan kegiatan yang akan dilakukan selama program dapat diperoleh dengan menghubungi tim programmer yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program ini di HEXs Indonesia.

Evaluasi, Laporan dan PAP

Evaluasi Program Pelatihan Peningkatan Kapasitas adalah tahap kritis yang melibatkan penilaian dari peserta terhadap berbagai aspek efektivitas program pelatihan tersebut. Dalam evaluasi ini, peserta memberikan umpan balik mengenai sejauh mana program tersebut berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan, kualitas fasilitas pelatihan yang disediakan, serta kecakapan fasilitator atau instruktur dalam menyampaikan materi dan mendukung proses pembelajaran.

Laporan Dinamika Kelompok merangkum inti dari proses pembelajaran yang dialami oleh peserta, berdasarkan hasil dari rangkaian diskusi dan sharing pengalaman selama kegiatan berlangsung. Dalam laporan ini, dinamika dan perkembangan yang terjadi selama berkegiatan terperinci, terkait dengan pokok-pokok pembelajaran yang telah disampaikan. Laporan ini memberikan pandangan mendalam tentang interaksi antarindividu, dinamika kelompok, serta perjalanan belajar yang berlangsung secara kolektif.

Personal Action Plan (PAP) merupakan sebuah strategi individu yang direncanakan oleh masing-masing peserta, sebagai upaya nyata dalam mengimplementasikan pembelajaran yang telah diperoleh selama pelatihan. Rencana tindakan pribadi ini mencakup langkah-langkah konkret yang akan diambil oleh peserta untuk menerapkan konsep-konsep dan keterampilan yang telah dipelajari. PAP menjadi tonggak penting dalam memastikan bahwa pembelajaran tidak hanya berhenti pada tahap pelatihan, melainkan terus diterapkan dan menghasilkan dampak nyata dalam kehidupan kerja dan pribadi peserta.

Dengan sinergi antara Evaluasi Program, Laporan Dinamika Kelompok, dan Personal Action Plan, program pelatihan mencapai dimensi yang lebih luas dalam memastikan bahwa pembelajaran tidak sekadar menjadi konsep, tetapi juga melahirkan perubahan yang signifikan dan berkelanjutan dalam perkembangan individu.

Investasi CBT

Investasi dalam Pelatihan Peningkatan Kapasitas sangatlah bervariasi, bergantung pada beberapa faktor mendasar yang mempengaruhinya seperti durasi pelatihan, desain program yang digunakan, serta fasilitas yang disediakan untuk mendukung pelaksanaan pelatihan tersebut. Apabila Anda berminat untuk memperoleh informasi lebih lanjut terkait estimasi investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda, silahkan menghubungi Hotline HEXs Indonesia melalui Nomor +62 811-1200-996. 

Secara garis besar, investasi yang diarahkan dalam Pelatihan Peningkatan Kapasitas mencakup sejumlah fasilitas yang menjadi pilar utama dalam mendukung pengalaman pembelajaran yang mendalam dan bermakna. Di antara fasilitas tersebut termasuklah:

  • Program Kreatif: Program pelatihan ini dirancang dengan inovasi dan kreativitas, serta dilengkapi dengan perlengkapan yang mendukung pelaksanaan berbagai aktivitas pembelajaran. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan berdaya guna.
  • Tim Pelatihan yang Profesional: Sebuah tim pelatihan yang terdiri dari berbagai peran penting, termasuk Course Director, Instructor, Technical Support, dan Paramedic, akan hadir dalam pelatihan. Mereka akan memberikan bimbingan dan dukungan yang krusial selama seluruh proses pembelajaran.
  • Fasilitas dan Peralatan Kegiatan: Segala peralatan yang dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan pembelajaran akan tersedia, sehingga mampu mendukung efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran.
  • Alat Bantu Visual untuk Acara: Berbagai fasilitas visual seperti spanduk dan atribut acara lainnya akan digunakan untuk memberikan atmosfer yang lebih mendalam serta memberikan kontribusi dalam mencapai kesuksesan program secara keseluruhan.
  • Akomodasi yang Disesuaikan: Tempat penginapan selama pelatihan akan disesuaikan dengan kebutuhan, menciptakan lingkungan yang nyaman bagi peserta untuk sepenuhnya terlibat dalam pembelajaran.
  • Pemenuhan Konsumsi: Makanan dan minuman akan disesuaikan dengan jadwal pelatihan selama tiga hari, memberikan asupan nutrisi yang memadai bagi peserta untuk tetap berenergi selama sesi pembelajaran.
  • Perlindungan Asuransi Kecelakaan: Asuransi perlindungan akan mencakup sejumlah pihak, termasuk Observer, Peserta, dan Kru dari HEXs Indonesia, memberikan rasa aman dan ketenangan pikiran selama pelatihan.
  • Penyediaan Laporan Pelatihan yang Komprehensif: Setelah pelatihan selesai, peserta akan menerima Laporan Pelatihan yang mencakup Evaluasi Program, Analisis Dinamika Pembelajaran Kelompok, serta Rencana Tindakan Personal. Laporan ini akan diserahkan dalam waktu tujuh hari setelah pelatihan usai.

Konklusi  Pelatihan Peningkatan Kapasitas

Program Pelatihan Peningkatan Kapasitas meenjadi landasan yang kokoh bagi pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang lebih berdaya saing dan adaptif. Melalui pendekatan yang holistik dan terencana, program ini telah berhasil memberikan peluang bagi para peserta untuk mengasah pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan perilaku yang essensial dalam menghadapi dinamika lingkungan kerja yang selalu berubah.

Penerapan metode Experiential Learning dalam program ini telah terbukti sebagai pendekatan yang efektif dalam memperdalam pemahaman dan penguasaan materi, dengan memberikan pengalaman langsung yang memungkinkan peserta mengaitkan konsep teoretis dengan praktik yang nyata. Kombinasi antara pengalaman nyata, refleksi mendalam, konseptualisasi, dan penerapan dalam situasi nyata memberikan landasan yang kokoh bagi proses pembelajaran yang bermakna.

Melalui sesi Evaluasi Program, Laporan Dinamika Kelompok, dan Personal Action Plan (PAP), peserta mampu memberikan umpan balik yang berharga terhadap kualitas program pelatihan ini. Hasil laporan dan rencana tindakan pribadi ini tidak hanya mencerminkan hasil pembelajaran yang telah diperoleh, tetapi juga menegaskan komitmen peserta dalam mengaplikasikan pembelajaran tersebut dalam konteks kerja sehari-hari. (Edited on 8/9/2023)


Beranda » Blog » Training » Pelatihan Peningkatan Kapasitas | Capacity Building Training (CBT)