Leadership Training Program (LTP)| Program Pelatihan Kepemimpinan

Leadership Training Program

Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) ini bertujuan untuk menciptakan para pemimpin yang berwawasan luas, inklusif, dan mampu menghadapi dinamika bisnis dan organisasi di era global. Dengan pendekatan yang berbasis Experiential Learning, program pelatihan ini menjadi pijakan yang kokoh untuk mencapai tujuan organisasi.


H O T L I N E +62 811-1200-996

RESERVASI


Pelatihan kepemimpinan bertujuan untuk mempersiapkan individu dengan keterampilan, pengetahuan, dan pemahaman yang mutlak diperlukan guna menjadi seorang pemimpin yang efektif dalam lingkup organisasi atau perusahaan.

Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) secara khusus berfokus pada pengembangan dan perbaikan keterampilan kepemimpinan yang sangat penting, termasuk visi strategis, komunikasi yang efektif, kemampuan pengambilan keputusan, dan kepandaian dalam mengelola tim dengan efisiensi yang tinggi. Sasaran utama dari Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) ini adalah menciptakan pemimpin yang memiliki pandangan jauh ke depan, inklusif, dan mampu bersaing di tengah tantangan era global.

Dengan pendekatan holistik yang didasarkan pada bukti-bukti dan metodologi terkini, peserta pelatihan diharapkan dapat menyatukan pengetahuan teoritis dengan penerapan praktis, sehingga mampu menghadapi kompleksitas dan dinamika yang dihadirkan oleh dunia bisnis dan organisasi dengan penuh keyakinan. Selama pelatihan, para peserta akan dipersenjatai dengan pemahaman mendalam mengenai berbagai teori dan konsep terkini dalam bidang kepemimpinan. Mereka akan didorong untuk mengintegrasikan pengetahuan ini ke dalam situasi dunia nyata, sehingga dapat menghadapi tantangan kompleks dengan solusi yang kreatif dan berwawasan luas.

Pelatihan kepemimpinan ini juga mengutamakan penguatan kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, yang merupakan pilar fundamental dalam membangun hubungan yang harmonis antara pemimpin dan anggota tim. Komunikasi yang efektif adalah kunci untuk mengartikulasikan visi dan tujuan organisasi, serta memotivasi anggota tim untuk mencapai hasil yang luar biasa.

Selain itu, Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) juga menitikberatkan pada pengembangan kemampuan pengambilan keputusan yang bijaksana dan strategis. Seorang pemimpin yang baik harus mampu menghadapi berbagai situasi yang menuntut keputusan cepat dan tepat. Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) akan melatih para peserta dalam menganalisis masalah dengan cermat, menilai opsi-opsi yang ada, dan membuat keputusan yang berdasarkan pada fakta dan bukti yang kuat.

Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) akan mengajarkan keterampilan dalam mengelola tim dengan efisien dan berdaya saing. Pengelolaan tim yang efektif melibatkan kemampuan dalam menghargai dan memotivasi anggota tim, mengidentifikasi dan mengalokasikan peran dengan tepat, serta memfasilitasi kolaborasi yang harmonis. Peserta pelatihan akan diberikan panduan dan wawasan tentang berbagai strategi dalam menghadapi tantangan yang timbul di lingkungan kerja, serta bagaimana menciptakan iklim kerja yang produktif dan harmonis.

Overview LTP

Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) yang difasilitasi oleh HEXs Indonesia merupakan bagian integral dari serangkaian program pelatihan sumber daya manusia yang berkaitan dengan pengembangan kepemimpinan. Secara umum, pendekatan pelatihan ini berlandaskan pada metode Experiential Learning, yang bertujuan mencapai hasil pembelajaran melalui pengalaman pribadi dan keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri. Sebagai fasilitator pengembangan kepemimpinan, pendekatan kami mencakup perancangan tantangan berbasis masalah dunia nyata dan waktu nyata bagi para peserta. Dalam Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) ini, peserta diberikan kesempatan untuk belajar dalam konteks lingkungan kerja yang sesungguhnya. Pendekatan ini tidak hanya memungkinkan mereka untuk memperoleh pengetahuan, tetapi juga memberi kesempatan bagi mereka untuk berlatih, beradaptasi, dan mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi.

Adapun tujuan umum dari Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) kami dapat didasarkan pada dua aspek penting, yaitu nilai-nilai perusahaan dan kompetensi individu. Pertama, Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) dirancang untuk memperkuat nilai-nilai dasar yang menjadi inti dari identitas organisasi. Melalui pelatihan ini, kami bertujuan untuk memastikan bahwa para peserta memahami, menghayati, dan menerapkan nilai-nilai ini dalam setiap aspek kehidupan organisasi. Kedua, tujuan Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) adalah meningkatkan kemampuan kerja setiap individu dalam organisasi, yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan standar dan persyaratan yang telah ditetapkan di tempat kerja.

Dalam melaksanakan Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program), kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman yang mendalam dan berdampak bagi para peserta. Melalui pendekatan Experiential Learning, peserta tidak hanya mendapatkan pemahaman teoritis, tetapi juga kesempatan untuk mengaplikasikan konsep-konsep tersebut dalam situasi nyata. Kami percaya bahwa belajar melalui pengalaman langsung akan memberikan manfaat jauh lebih besar dalam pembentukan pemimpin yang berkualitas, visioner, dan berdaya saing.

Program pelatihan kepemimpinan yang kami tawarkan merupakan bagian integral dari upaya pengembangan sumber daya manusia di organisasi. Melalui metode Experiential Learning, tujuan kami adalah menciptakan pemimpin yang tidak hanya memahami nilai-nilai organisasi, tetapi juga memiliki keterampilan dan kompetensi yang tinggi dalam menghadapi kompleksitas dunia kerja saat ini. Dengan pendekatan yang holistik dan berfokus pada aplikasi praktis, program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam memajukan potensi kepemimpinan di tingkat individu dan organisasi secara keseluruhan.

Metode Program LTP

Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) ini didasarkan pada pendekatan Experiential Learning yang mendorong peserta untuk belajar melalui pengalaman langsung yang mereka alami selama pelatihan. Para peserta akan merefleksikan pengalaman tersebut dan mengaitkannya dengan kebutuhan pengembangan diri yang konkret. Pembelajaran sejati terlihat dari bagaimana para peserta menerapkan nilai-nilai pembelajaran tersebut dalam kegiatan-kegiatan berikutnya. Dengan demikian, pembelajaran tidak sekadar menjadi sekumpulan konsep, melainkan benar-benar membawa perubahan baik pada diri pribadi maupun dalam konteks kelompok atau komunitas.

Sebelum memulai kegiatan, para peserta diberikan informasi berupa instruksi tugas atau kegiatan yang akan dijalani. Selanjutnya, mereka menjalankan tugas atau kegiatan tersebut sesuai dengan instruksi yang diberikan. Setelah kegiatan selesai, pengalaman yang diperoleh dari proses tersebut diolah secara mendalam melalui diskusi dan berbagi pengalaman dalam kelompok. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan pembelajaran yang dapat diaplikasikan oleh peserta dalam kehidupan sehari-hari.

Pendekatan Experiential Learning ini memungkinkan peserta untuk lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk memahami secara mendalam konsep-konsep yang diajarkan. Selain itu, pendekatan ini juga mendorong peserta untuk mengasah keterampilan mereka melalui praktek langsung, sehingga pembelajaran menjadi lebih berarti dan berdampak jangka panjang.

Dalam rangka mencapai hasil yang optimal, Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) ini dirancang dengan tujuan yang jelas dan spesifik. Para peserta didorong untuk melampaui batas-batas kenyamanan mereka, menghadapi tantangan nyata, dan memperluas wawasan mereka tentang kepemimpinan yang efektif. Dengan demikian, Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) tidak hanya sekadar memberikan pemahaman teoretis, tetapi juga mendorong pertumbuhan dan transformasi pribadi yang mendalam.

Mengenal Experiential Learning

Metode Experiential Learning adalah pendekatan pembelajaran yang menempatkan pengalaman sebagai fokus utama dalam proses pelatihan. Pendekatan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mencapai keberhasilan dengan memberikan kebebasan kepada mereka untuk menentukan pengalaman yang ingin difokuskan, keterampilan yang ingin ditingkatkan, dan bagaimana mengambil konsep dari pengalaman yang telah dialami.

Keunggulan utama dari Metode Experiential Learning adalah kemampuannya untuk menyentuh seluruh aspek penting dalam proses pembelajaran, yakni kognitif, afektif, dan emosi. Dengan memenuhi ketiga aspek ini, peserta pelatihan mampu memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan bermakna.

Metode ini menempatkan peserta sebagai agen utama dalam pembelajaran, di mana mereka secara aktif terlibat dalam merencanakan dan menjalani pengalaman belajar yang relevan dengan tujuan pengembangan pribadi mereka. Sebagai akibatnya, peserta tidak hanya mengandalkan penerimaan informasi secara pasif, tetapi juga membangun pemahaman melalui refleksi atas pengalaman yang mereka alami.

Keterlibatan langsung dalam pengalaman nyata juga memberikan peluang bagi peserta untuk menguji dan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dalam situasi yang realistis. Hal ini dapat membantu memperkuat pembelajaran, memungkinkan peserta untuk menghadapi tantangan dan mengatasi hambatan dengan lebih percaya diri.

Metode Experiential Learning mengikuti empat tahap pembelajaran yang berkesinambungan:

  • Tahap Pengalaman Nyata (Concrete Experience):
    Pada tahap ini, peserta mengalami pengalaman nyata atau melakukan kegiatan secara langsung. Pengalaman ini dapat berupa situasi atau tantangan dalam kehidupan nyata, simulasi, atau permainan peran. Peserta merasakan dan terlibat secara aktif dalam pengalaman ini.
  • Tahap Observasi Refleksi (Reflective Observation):
    Setelah mengalami pengalaman, peserta kemudian merefleksikan apa yang telah mereka alami. Mereka memperhatikan perasaan, reaksi, dan hasil dari pengalaman tersebut. Refleksi ini memungkinkan peserta untuk memahami makna dan arti dari pengalaman yang telah mereka alami.
  • Tahap Konseptualisasi (Abstract Conceptualization):
    Pada tahap ini, peserta mencoba menghubungkan pengalaman yang telah direfleksikan dengan pengetahuan teoretis yang ada. Mereka mencari pola, prinsip, atau konsep yang dapat menjelaskan pengalaman mereka. Konsep-konsep ini membantu peserta untuk memahami secara lebih mendalam dan menyeluruh tentang apa yang mereka alami.
  • Tahap Implementasi atau Eksperimen (Active Experimentation):
    Tahap terakhir adalah saat peserta mencoba menerapkan konsep-konsep yang telah mereka pahami dalam situasi baru atau mengambil tindakan berdasarkan pemahaman mereka. Mereka menguji hipotesis mereka, mencoba pendekatan yang berbeda, dan melihat hasil dari tindakan yang mereka ambil.

Dalam metode Experiential Learning, pengalaman individu menjadi media pembelajaran utama. Pendekatan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk belajar secara holistik, karena melibatkan berbagai aspek seperti emosi, intelektual, dan keterampilan praktis.

Konsep Program LTP

Secara umum, Leadership Training Program mencakup beberapa elemen utama yang saling terkait dan memainkan peran penting dalam pembentukan kepemimpinan yang efektif. Berikut adalah elemen yang ada dalam Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program):

  • Peserta:
    Peserta adalah individu yang berpartisipasi dalam Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program). Mereka adalah calon pemimpin yang ingin meningkatkan keterampilan kepemimpinan mereka dan mengembangkan potensi penuh dalam memimpin dan menginspirasi orang lain.
  • Lingkungan yang Unik:
    Lingkungan pelatihan menjadi faktor penting dalam menciptakan pengalaman pembelajaran yang unik. Lingkungan yang mendukung dan menantang, seperti simulasi, permainan peran, atau situasi nyata dalam dunia kerja, dapat membantu peserta dalam menghadapi tantangan dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka.
  • Tantangan:
    Tantangan yang dihadapi peserta dalam program pelatihan membantu mereka menguji batas-batas kemampuan mereka. Tantangan ini dapat berupa masalah kompleks yang memerlukan pemikiran kritis, kemampuan mengatasi konflik, atau mengambil keputusan dalam situasi yang kompleks.
  • Disonansi:
    Dalam Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program), peserta seringkali mengalami disonansi, yaitu perbedaan antara pemahaman saat ini dan pandangan baru yang diperoleh dari pengalaman atau wawasan baru. Disonansi ini dapat memicu refleksi yang mendalam dan memacu peserta untuk mencari solusi yang lebih baik.
  • Insight:
    Insight atau wawasan adalah pemahaman mendalam tentang diri sendiri, orang lain, atau situasi yang diperoleh melalui proses pembelajaran. Dalam konteks Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program), insight ini membantu peserta untuk memahami kekuatan dan kelemahan mereka sebagai pemimpin, dan juga memahami bagaimana pengaruh mereka terhadap orang lain.
  • Konsep Diri:
    Konsep diri mencakup persepsi, nilai-nilai, dan identitas seorang pemimpin tentang diri mereka sendiri. Dalam Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program), pengembangan konsep diri yang kuat dan positif merupakan hal yang krusial, karena akan mempengaruhi cara mereka memimpin dan berinteraksi dengan orang lain.

Kesemua element tersebut diatas saling berinteraksi dan berdampak satu sama lain dalam program Leadership Training. Peserta diajak untuk menghadapi tantangan di lingkungan yang unik, sehingga mengalami disonansi yang kemudian membawa wawasan baru. Dari sinilah peserta akan membangun konsep diri sebagai pemimpin yang berpengaruh dan efektif. Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) membekali peserta dengan keterampilan, pengetahuan, dan pemahaman yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam peran kepemimpinan di dunia bisnis dan organisasi.

Dan, alur dalam Leadership Training Program meliputi rangkaian dari self-discovery, self-knowledge, dan re-programing (pengubahan pola pikir). Tahap-tahap ini merupakan komponen kunci dalam proses pembentukan kepemimpinan yang efektif :

  • Self-Discovery (Penemuan Diri): Tahap self-discovery mengajak peserta untuk menjalani proses pemahaman lebih dalam tentang diri mereka sendiri sebagai individu. Peserta diajak untuk merenung dan merefleksikan nilai-nilai, kekuatan, kelemahan, minat, dan tujuan hidup mereka. Melalui refleksi ini, peserta dapat lebih memahami siapa mereka sebenarnya dan apa yang menjadi motivasi di balik keinginan untuk menjadi pemimpin yang lebih baik.
  • Self-Knowledge (Pemahaman Diri): Setelah melalui tahap self-discovery, peserta mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang diri mereka sendiri. Mereka mengenali potensi dan keterbatasan mereka, serta mengidentifikasi bagaimana hal-hal tersebut dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam memimpin orang lain. Self-knowledge membantu peserta untuk lebih jujur dengan diri mereka sendiri, memperkuat kepercayaan diri, dan memahami cara-cara untuk mengembangkan diri sebagai pemimpin yang berkualitas.
  • Re-programing (Pengubahan Pola Pikir): Tahap re-programing melibatkan perubahan pola pikir dan paradigma yang mungkin telah menjadi penghambat dalam perkembangan kepemimpinan. Peserta diajak untuk mengidentifikasi pola pikir yang tidak produktif atau pembatas, dan menggantinya dengan pola pikir yang lebih positif dan konstruktif. Proses ini dapat membuka pikiran peserta untuk berpikir lebih kreatif, adaptif, dan inovatif dalam menghadapi tantangan kepemimpinan.

Rangkaian self-discovery, self-knowledge, dan re-programing menjadi dasar yang kokoh bagi peserta dalam mengembangkan diri mereka menjadi pemimpin yang berdaya saing dan efektif.

Dan, Program pelatihan yang akan dijalankan didasarkan pada penerapan dinamika pengalaman yang meliputi enam elemen penting yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran melalui pengalaman. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang keenam elemen dinamika tersebut:

  • Dinamika Motivasi:
    Dalam dinamika motivasi, peserta akan dipertahankan dan didorong untuk terus memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar dan berkembang. Motivasi ini akan dibangun melalui pengkondisian, pendampingan (coaching), pembahasan dan refleksi setelah pengalaman (debriefing), serta dukungan konseling. Tujuannya adalah untuk meningkatkan semangat dan minat peserta dalam menghadapi tantangan dan memperoleh manfaat yang maksimal dari pelatihan ini.
  • Dinamika Tempat:
    Peserta akan dihadapkan pada beragam kondisi dan lingkungan yang berbeda dan mungkin belum familiar bagi mereka. Melalui kegiatan di luar ruangan, peserta diajak untuk beradaptasi dengan lingkungan baru dan mengembangkan kemampuan beradaptasi dalam situasi yang berbeda. Hal ini akan membantu peserta untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan nyata dengan lebih fleksibel dan tanggap.
  • Dinamika Kelompok:
    Kemampuan berinteraksi dan bekerjasama dalam kelompok adalah hal yang krusial dalam kepemimpinan. Dalam dinamika kelompok, peserta akan berpartisipasi dalam berbagai tugas kelompok yang anggotanya selalu diubah setiap hari. Hal ini akan membangun kemampuan peserta untuk beradaptasi dengan berbagai tipe orang dan membangun hubungan kerjasama yang efektif dalam setiap dinamika kelompok yang berbeda.
  • Dinamika Kegiatan:
    Dalam dinamika kegiatan, peserta akan dihadapkan pada tugas-tugas yang menantang secara fisik, mental, sensorik (panca indera), dan kognitif. Kegiatan ini dapat berupa tantangan fisik ringan atau berat, serta tugas-tugas yang menguji kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Peserta akan menghadapi pengalaman yang beragam, yang membantu mereka mengembangkan keterampilan, ketahanan, dan kepercayaan diri.
  • Dinamika Tekanan:
    Dalam dinamika tekanan, peserta akan dihadapkan pada berbagai situasi yang menimbulkan tekanan, seperti tugas-tugas kreatif dan inovatif, batas waktu yang ketat, dan konflik antarpribadi. Selama pelatihan, peserta akan belajar menghadapi tekanan dan tantangan ini dengan bijaksana dan efektif. Pengalaman ini akan membantu peserta untuk mengembangkan ketangguhan mental dan mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam peran kepemimpinan.
  • Dinamika Keberhasilan dan Kegagalan:
    Dalam dinamika keberhasilan dan kegagalan, peserta akan mengalami keseimbangan antara mencapai keberhasilan dan menghadapi kegagalan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Pengalaman ini akan memperkaya dan memperluas kompleksitas pembelajaran, karena peserta belajar dari keberhasilan dan mengambil pelajaran berharga dari kegagalan.

Dengan menerapkan keenam elemen dinamika ini, Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) bertujuan untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang mendalam, bermakna, dan berdampak jangka panjang bagi peserta. Peserta akan mengalami pertumbuhan pribadi dan pengembangan kepemimpinan yang berarti, sehingga siap menghadapi tantangan dan menjadi pemimpin yang visioner dan efektif di dunia bisnis dan organisasi.

Obyektif LTP

Tujuan dari Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) adalah untuk mengembangkan kemampuan individu di perusahaan agar mampu mengambil alih tanggung jawab dan tugas yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan organisasi. Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) akan melatih calon manajer untuk memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam kepemimpinan, seperti memberikan umpan balik yang konstruktif, menyelesaikan masalah, memotivasi tim untuk mencapai tujuan bersama, dan menangani konflik interpersonal dengan bijaksana.

Selain itu, Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) juga bertujuan untuk meningkatkan moral dan retensi karyawan di perusahaan. Dengan memiliki pemimpin yang berkualitas, karyawan akan merasa didukung dan dihargai, sehingga semangat dan motivasi mereka untuk berkontribusi lebih tinggi. Hal ini juga dapat meningkatkan produktivitas secara keseluruhan, karena tim yang dikelola dengan baik akan bekerja secara efisien dan efektif.

Selama program pelatihan, peserta akan diajarkan bagaimana membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan analisis yang mendalam dan penggunaan pendekatan berbasis bukti. Selain itu, pelatihan ini juga akan memperkuat kerjasama dan sinergi dalam tim, sehingga membangun tim yang solid dan efektif dalam mencapai tujuan bersama.

Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) juga bertujuan untuk mencetak pemimpin masa depan yang memiliki gaya manajemen yang kondusif untuk menciptakan suasana kerja yang positif dan produktif. Pemimpin yang mampu menciptakan lingkungan kerja yang inspiratif dan penuh semangat akan membawa dampak positif pada produktivitas dan kesejahteraan karyawan, serta berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang perusahaan.

Program pelatihan kepemimpinan tidak hanya berfokus pada pengembangan individu menjadi pemimpin yang lebih efektif, tetapi juga berdampak secara menyeluruh pada kinerja dan budaya organisasi. Dengan memiliki pemimpin yang berkualitas, perusahaan dapat mencapai tujuan strategisnya, meningkatkan daya saing, dan memperkuat posisinya di pasar.

Alur Kegiatan LTP

Peserta pelatihan akan memulai perjalanan dari perusahaan dengan menggunakan kendaraan bus menuju Highland Camp, yang dapat ditempuh sekitar 2 jam perjalanan jika berasal dari Jakarta. Setibanya di Highland Camp, peserta akan melakukan persiapan dan sarapan pagi sebelum memulai acara pembukaan.

Acara pembukaan akan dihadiri oleh seluruh peserta, manajemen perusahaan, dan instruktur. Sesi pembukaan akan mencakup beberapa kegiatan, di antaranya:

  • Sambutan dari Manajemen Perusahaan: Manajemen akan memberikan sambutan dan ucapan selamat datang kepada semua peserta. Mereka akan memberikan motivasi dan harapan untuk pelatihan yang akan diikuti.
  • Doa Bersama: Sebuah doa bersama akan diadakan sebagai ungkapan rasa syukur dan permohonan agar pelatihan berjalan lancar dan bermanfaat bagi semua peserta.
  • Serah Terima kepada Tim HEXs Indonesia: Pada sesi ini, manajemen perusahaan akan secara resmi menyerahkan pelaksanaan pelatihan kepada tim HEXs Indonesia sebagai fasilitator pelatihan.

Setelah acara pembukaan, pada hari pertama, kegiatan akan dilanjutkan dengan sesi Conditioning Big Group yang meliputi:

  • Penjelasan Tujuan dan Metode Pelatihan: Peserta akan diberikan penjelasan mengenai tujuan dari pelatihan ini dan metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
  • Aturan Selama Pelatihan: Peserta akan diberitahu tentang aturan dan etika yang harus diikuti selama pelatihan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman.
  • 3 Komitmen Dasar Pelatihan: Peserta akan diminta untuk berkomitmen pada tiga hal penting dalam pelatihan ini, yaitu keterbukaan, partisipasi aktif, dan penghargaan terhadap perbedaan.

Selain itu, pada sesi Conditioning Small Group, peserta akan diberikan penjelasan lebih rinci mengenai objektif program, kondisi pelatihan, tugas dan peran peserta, serta fasilitator atau instruktur.

Objektif pada sesi Conditioning adalah:

  • Adaption (AD): Peserta akan diajak untuk beradaptasi dengan lingkungan dan tantangan baru dalam pelatihan ini.
  • Achievement Orientation (AO): Peserta akan difokuskan pada orientasi pencapaian tujuan dan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan.

Setelah itu, pelatihan akan dilanjutkan dengan sesi “Ice Breaking Small Group”, di mana kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kondisi yang nyaman dan aman secara psikologis dalam berinteraksi dalam tim. Tujuan dari sesi “Ice Breaking Small Group” adalah:

  • Adaptability (AD): Peserta akan diajak untuk menunjukkan keterampilan beradaptasi dengan situasi dan orang lain.
  • Interpersonal Understanding (IU): Peserta akan berusaha untuk lebih memahami orang lain dan membangun hubungan interpersonal yang baik.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai detail alur kegiatan secara lengkap dan rinci, peserta dapat menghubungi tim programmer HEXs Indonesia yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program).

Evaluasi, Laporan dan PAP

Di tahap penutupan sebuah rangkaian kegiatan, HEXs Indonesia melaksanakan proses Evaluasi Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program), Pembuatan Laporan Dinamika Kelompok, dan Penyusunan Rencana Tindakan Personal (PAP).

  • Evaluasi Program:
    Evaluasi program adalah proses penilaian yang dilakukan oleh peserta terhadap efektivitas dan keberhasilan program pelatihan. Peserta akan memberikan masukan dan umpan balik mengenai bagaimana program tersebut berjalan, sejauh mana tujuan-tujuan pelatihan tercapai, dan bagaimana kualitas fasilitas pelatihan dan kemampuan fasilitator atau instruktur. Evaluasi ini bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan program dan memperbaiki aspek-aspek yang perlu ditingkatkan untuk masa depan.
  • Laporan Dinamika Kelompok:
    Laporan Dinamika Kelompok berisi hasil pokok-pokok pembelajaran yang diperoleh oleh peserta melalui berbagai sharing atau diskusi atas pengalaman selama berkegiatan. Laporan ini menunjukkan dinamika atau proses yang terjadi dalam kegiatan yang terkait dengan pokok-pokok pembelajaran. Peserta akan mencatat pengalaman, wawasan, dan pelajaran yang didapatkan dari berinteraksi dengan sesama peserta, instruktur, dan lingkungan pelatihan. Laporan ini membantu dalam merangkum dan menganalisis pembelajaran yang telah terjadi selama pelatihan.
  • Personal Action Plan (PAP):
    Personal Action Plan (PAP) adalah rencana tindakan pribadi yang dibuat oleh setiap peserta sebagai bentuk implementasi pembelajaran yang telah diterima selama pelatihan. PAP berisi langkah-langkah konkret yang akan diambil oleh peserta untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari selama program pelatihan dalam situasi nyata, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Rencana ini membantu peserta untuk mengidentifikasi target pencapaian dan langkah-langkah strategis untuk mencapainya setelah pelatihan selesai.

Ketiga hal ini merupakan komponen penting dalam Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program). Evaluasi program membantu mengevaluasi kesuksesan dan perbaikan program ke depan, sedangkan laporan dinamika kelompok memberikan pemahaman lebih mendalam tentang hasil pembelajaran dan dinamika tim. Personal Action Plan (PAP) memungkinkan peserta untuk menerapkan pembelajaran dalam tindakan nyata dan menghubungkan pelatihan dengan hasil konkret yang diharapkan. 

Investasi LTP

Investasi yang diperlukan dalam Leadership Training Program bervariasi tergantung pada durasi acara, rancangan program, serta fasilitas pelatihan yang disediakan. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai estimasi investasi yang spesifik, Anda dapat menghubungi Hotline HEXs Indonesia di Nomor +62 811-1200-996. Tim Layanan Pelanggan kami siap menghubungkan Anda dengan tim keuangan atau programmer yang akan membantu menentukan besaran investasi sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda.

Secara keseluruhan, investasi dalam Leadership Training Program termasuk fasilitas-fasilitas berikut:

  • Creative Program: Program dikembangkan secara kreatif dengan menyertakan beragam perlengkapan aktivitas yang mendukung pembelajaran interaktif dan bermakna.
  • Tim Pelatihan: Staf pelatihan yang terdiri dari Course Director, Instructor, Technical Support, dan Paramedic. Peran mereka penting dalam memastikan kesuksesan serta kelancaran jalannya program pelatihan.
  • Peralatan Kegiatan: Semua peralatan yang diperlukan untuk menjalankan berbagai aktivitas dalam program, memastikan pelaksanaan berjalan lancar dan sesuai rencana.
  • Alat Peraga Event: Elemen visual seperti spanduk dan perlengkapan lainnya yang digunakan untuk menciptakan atmosfer yang sesuai dengan tema acara dan meningkatkan partisipasi peserta.
  • Akomodasi Selama Pelatihan: Penyediaan akomodasi yang nyaman sesuai dengan durasi program, memberikan kenyamanan bagi peserta selama berlangsungnya pelatihan.
  • Konsumsi Selama Pelatihan: Makanan dan minuman yang disediakan sesuai dengan jadwal dan kebutuhan peserta selama pelaksanaan program.
  • Asuransi Kecelakaan: Perlindungan asuransi yang melibatkan peserta, pengamat, dan kru HEXs Indonesia, untuk memastikan keamanan selama pelaksanaan program.
  • Laporan Pelatihan: Dokumentasi lengkap yang mencakup evaluasi program, dinamika pembelajaran kelompok, dan rencana tindakan pribadi. Laporan ini diserahkan dalam waktu tujuh hari setelah program berakhir, memberikan panduan evaluasi serta refleksi bagi peserta.

Konklusi Leadership Training Program

Leadership Training Program merupakan program pelatihan yang bertujuan untuk membekali individu dengan keterampilan kepemimpinan yang efektif dalam lingkungan bisnis dan organisasi. Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) didesain untuk mengembangkan potensi peserta dalam berbagai aspek kepemimpinan, termasuk kemampuan komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen tim, dan penyelesaian konflik. Metode Experiential Learning yang diterapkan dalam Program pelatihan kepemimpinan (Leadership Training Program) mendorong peserta untuk belajar melalui pengalaman nyata dan memberikan kesempatan untuk berlatih, berefleksi, dan mengintegrasikan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui dinamika pengalaman dan tantangan yang disiapkan, peserta diberdayakan untuk menghadapi perubahan dan kompleksitas dalam dunia bisnis yang terus berkembang. Selain itu, konsep self-discovery, self-knowledge, dan re-programing menjadi pondasi kuat dalam mengembangkan pemimpin yang visioner, berdaya saing, dan memiliki dampak positif pada organisasi.

Evaluasi program menjadi penting untuk mengukur efektivitas dan kesuksesan dari pelatihan ini. Peserta memberikan masukan dan umpan balik yang berharga untuk meningkatkan kualitas program dan mendukung pengembangan peserta secara optimal. Selain itu, laporan dinamika kelompok dan Personal Action Plan (PAP) memungkinkan peserta untuk merangkum pembelajaran dan merencanakan tindakan konkrit untuk mengaplikasikan pembelajaran dalam situasi nyata. (Edited on 8/9/2023)


Beranda » Blog » Training » Leadership Training Program (LTP)| Program Pelatihan Kepemimpinan