Account Executive Development Program (AE)

Account Executive Development Program

Account Executive Development Program (AEDP) merupakan sebuah inisiatif yang dirancang guna mengembangkan kualifikasi dan keterampilan utama bagi para eksekutif akun yang bergerak di dalam ranah strategi bisnis (komersial), layanan pelanggan, negosiasi, komunikasi, serta pengembangan hubungan bisnis.


H O T L I N E +62 811-140-996

RESERVASI


Account Executive Development Program (AEDP) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari  rangkaian program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang di inisiasi oleh HEXs Indonesia. Dalam pelaksanaannya, program ini diadakan di Highland Camp Learning Center serta lokasi-lokasi lain yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.

Konsep utama pelatihan dan pengembangan Account Executive Development Program (AEDP) di HEXs Indonesia dengan pendekatan pembelajaran eksperimental (Experiential Learning). Program ini meliputi berbagai topik yang krusial, diantaranya manajemen akun, seni penjualan, dan taktik pemasaran yang efektif, dan lainnya.

Tujuan utama dari Account Executive Development Program (AEDP) dapat didasarkan pada dua pendekatan penting yang saling melengkapi, yaitu:

  • Pendekatan Pertama: Corporate Values dan Budaya Perusahaan AEDP dirancang dengan tujuan utama untuk mengokohkan dan memperkuat nilai-nilai inti serta budaya perusahaan atau organisasi. Dalam pendekatan ini, program pelatihan memiliki fokus yang tajam pada memastikan bahwa peserta tidak hanya menguasai keterampilan dan pengetahuan yang relevan, tetapi juga mampu menerapkan dan mengintegrasikan nilai-nilai perusahaan dalam setiap aspek kerja mereka. Dengan demikian, AEDP berfungsi sebagai alat penting untuk memastikan bahwa anggota tim, terutama eksekutif akun, menjadi duta dari nilai-nilai yang dipegang teguh oleh perusahaan.
  • Pendekatan Kedua: Peningkatan Kompetensi Individu Tujuan umum AEDP juga dapat diberdayakan oleh pendekatan yang berfokus pada peningkatan kompetensi individu. Program ini berfungsi sebagai alat untuk mengasah dan meningkatkan keterampilan, pengetahuan, serta sikap kerja setiap peserta sesuai dengan standar yang ditetapkan dan kebutuhan tempat kerja. Melalui tahapan-tahapan Experiential Learning yang terstruktur, peserta diberdayakan untuk meraih tingkat kompetensi yang lebih tinggi dalam aspek-aspek penting seperti komunikasi, manajemen waktu, kepemimpinan, serta keterampilan negosiasi.

Kombinasi dari dua pendekatan ini membentuk landasan yang kokoh bagi AEDP. Program ini bukan hanya menciptakan praktisi yang kompeten dan produktif dalam peran eksekutif akun, tetapi juga mendorong terbentuknya agen perubahan yang dapat membawa pengaruh positif terhadap nilai-nilai dan budaya perusahaan. Pada akhirnya, Account Executive Development Program (AEDP) memiliki tujuan yang berdampak pada perkembangan individu dan keberhasilan organisasi secara keseluruhan.

Metode AE Program

Account Executive Development Program (AEDP) yang di inisiasi oleh HEXs Indonesia merupakan sebuah program yang mengusung pendekatan pembelajaran eksperimental (Experiential Learning) sebagai landasan utamanya. Pendekatan ini menggugah peserta untuk mengecap pembelajaran melalui pengalaman langsung yang dihadapi selama periode pelatihan. Dalam perjalanan ini, peserta didorong untuk merenungkan dan menguraikan pengalaman-pengalaman tersebut dalam konteks kebutuhan perkembangan individu yang sebenarnya.

Lebih jauh lagi, inti dari AEDP adalah bagaimana peserta mampu mengaplikasikan nilai-nilai pembelajaran yang dihasilkan dari pengalaman-pengalaman tersebut ke dalam tindakan nyata dalam aktivitas berikutnya. Tujuan akhirnya adalah mewujudkan suatu perubahan yang nyata, bukan sekadar sebatas konsep belaka. Proses ini membuka pintu bagi transformasi baik pada individu itu sendiri maupun pada kelompok atau komunitas yang terlibat.

Pada tahap awal program, peserta diberikan informasi berupa instruksi tugas atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Tindakan ini dilanjutkan dengan peserta menjalankan tugas atau kegiatan tersebut sesuai dengan instruksi yang telah diberikan. Pada akhir rangkaian kegiatan, pengalaman yang terkumpul melalui berbagai tugas diolah dan diselami lebih dalam melalui diskusi serta pertukaran pandangan dalam kelompok. Hasil dari proses ini menghasilkan pembelajaran yang lebih dari sekedar kata-kata, melainkan pengetahuan yang bisa diaplikasikan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, Account Executive Development Program (AEDP) adalah suatu upaya konkret dalam menerjemahkan pengalaman menjadi pengetahuan yang bermanfaat, dan menerapkan pengetahuan tersebut untuk menciptakan perubahan yang berarti. Dalam keseluruhan konsepnya, AEDP menjadi sarana yang penuh makna bagi pengembangan eksekutif muda yang berpotensi dan berkomitmen dalam menghadapi tantangan yang ada di dunia bisnis yang semakin kompleks.

Sekilas Experiential Learning

Metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menitikberatkan pada pengalaman individu. Pendekatan ini secara khusus merujuk pada suatu proses belajar yang pengetahuannya diperoleh melalui interaksi langsung dengan situasi atau peristiwa tertentu, yang diikuti oleh pemahaman konseptual dan penerapan praktis.

Metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk mencapai pencapaian yang optimal melalui pemberian kebebasan dalam menentukan pengalaman yang akan difokuskan, keterampilan yang hendak ditingkatkan, serta kemampuan dalam merumuskan konsep dari pengalaman yang telah dijalani. Pendekatan ini pun memungkinkan para peserta untuk mengintegrasikan berbagai aspek kognitif, afektif, dan emosional dalam proses pembelajaran, sehingga mendorong terbentuknya pemahaman yang lebih komprehensif.

Metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman dipandang sebagai salah satu metode pembelajaran di luar ruangan yang amat efektif. Kehadirannya mengizinkan para peserta pelatihan untuk memenuhi seluruh dimensi penting dalam proses pembelajaran, meliputi aspek kognitif yang berhubungan dengan pemahaman konseptual, dimensi afektif yang menggugah respons emosional, serta elemen emosional yang melibatkan pengalaman pribadi dan refleksi.

Terdapat empat tahapan utama dalam proses Pembelajaran Berbasis Pengalaman, yaitu:

  • Tahap Pengalaman Konkrit (Concrete Experience): Pada tahap ini, individu terlibat secara langsung dalam situasi atau pengalaman nyata yang mendalam. Melalui interaksi langsung dengan situasi tersebut, peserta mengalami pengalaman yang merangsang indera dan emosi mereka.
  • Tahap Observasi dan Refleksi (Reflective Observation): Setelah mengalami pengalaman konkrit, individu melakukan observasi terhadap pengalaman yang telah mereka alami. Refleksi mendalam atas pengalaman tersebut memungkinkan peserta untuk memahami aspek-aspek yang mendasari, mempertimbangkan perasaan dan respons yang timbul, serta merenungkan implikasi dari pengalaman tersebut.
  • Tahap Konseptualisasi Abstrak (Abstract Conceptualization): Dalam tahap ini, peserta menggabungkan pengalaman konkrit dan refleksi mereka untuk mengembangkan pemahaman konseptual yang lebih mendalam. Mereka mengidentifikasi pola, prinsip, dan konsep yang terkait dengan pengalaman tersebut, mengaitkannya dengan pengetahuan yang telah ada, dan merumuskan konsep-konsep yang lebih abstrak.
  • Tahap Implementasi atau Eksperimen Aktif (Active Experimentation): Pada tahap terakhir, individu mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengimplementasikan pemahaman dan konsep yang telah mereka kembangkan. Mereka menerapkan pengetahuan baru ke dalam situasi nyata, menguji teori atau gagasan, dan mengamati hasil dari tindakan yang diambil.

Dalam metodologi Pembelajaran Berbasis Pengalaman ini, media pembelajaran yang menjadi fokus utama adalah pengalaman pribadi masing-masing individu. Pengalaman ini menjadi bahan dasar yang diolah melalui observasi, refleksi, konseptualisasi, dan implementasi untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam, konsep yang lebih abstrak, serta penerapan nyata dalam konteks yang relevan. Pendekatan ini menghargai peran aktif peserta dalam mengonstruksi pengetahuan dan keterampilan, serta mendorong pengembangan berkelanjutan melalui proses refleksi dan tindakan.

Konsep AE Program

Secara keseluruhan, Account Executive Development Program (AEDP) mengandung berbagai elemen yang terintegrasi dengan cermat, membentuk kerangka yang komprehensif untuk pengembangan seorang Account Executive. Elemen-elemen yang mencirikan program ini adalah sebagai berikut:

  • Peserta: Mereka yang menjalani program ini menjadi pusat perhatian, dengan peran aktif dalam proses pembelajaran dan pengembangan diri. Mereka membawa pengalaman, pengetahuan, dan aspirasi yang unik.
  • Lingkungan yang Unik: AEDP dijalankan dalam konteks lingkungan yang khusus dan sesuai dengan kebutuhan. Lingkungan ini mencakup budaya perusahaan, dinamika industri, serta tantangan yang dihadapi oleh Account Executive.
  • Tantangan: AEDP didesain untuk menantang peserta dengan situasi yang mendorong pertumbuhan dan perkembangan. Tantangan ini merangsang pemikiran kritis, kreativitas, dan inovasi dalam menghadapi kompleksitas bisnis.
  • Disonansi: Peserta akan mengalami disonansi, yaitu keterlibatan dalam situasi yang bertentangan dengan keyakinan atau pemahaman awal. Ini merangsang pemikiran ulang dan adaptasi.
  • Insight (Wawasan): Program ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam kepada peserta. Wawasan ini meliputi pemahaman yang lebih dalam tentang industri, klien, dan dinamika hubungan bisnis.
  • Konsep Diri: AEDP membantu peserta memahami diri mereka sendiri secara lebih mendalam. Ini mencakup pengenalan terhadap kekuatan, kelemahan, nilai-nilai, serta potensi yang dapat dikembangkan.

Alur rangkaian dalam Account Executive Development Program (AEDP) juga terstruktur dengan cermat, mencakup tiga tahapan utama yang saling terkait:

  • Self Discovery (Penemuan Diri): Tahap ini mendorong peserta untuk melakukan eksplorasi mendalam terhadap diri mereka sendiri. Melalui refleksi dan pengamatan, peserta mendapatkan wawasan tentang identitas, minat, dan tujuan pribadi.
  • Self Knowledge (Pemahaman Diri): Setelah menemukan diri mereka sendiri, peserta kemudian diberikan kesempatan untuk lebih memahami potensi dan keterbatasan mereka. Ini melibatkan pengenalan terhadap pola pikir, emosi, dan gaya komunikasi.
  • Re-programming (Pemrograman Ulang): Tahap terakhir melibatkan pembangunan keterampilan baru dan adaptasi perilaku. Peserta belajar untuk merumuskan strategi baru, mengubah pola yang tidak produktif, dan mengasah keterampilan yang relevan dengan peran Account Executive.

Konsep program yang akan dijalankan oleh peserta pelatihan ini adalah hasil perpaduan yang cermat antara elemen-elemen dinamika pengalaman, yang mendasari pendekatan pembelajaran. Program ini berdasarkan prinsip-prinsip Experiential Learning, yang menekankan pada pembelajaran melalui pengalaman, serta memfokuskan pada enam elemen dinamika yang signifikan dalam memengaruhi hasil dari pembelajaran berbasis pengalaman tersebut:

    1. Dinamika Motivasi: Keberlanjutan motivasi untuk belajar dan berkembang menjadi fokus utama dalam program ini. Upaya pengkondisian, pendampingan (coaching), refleksi (debriefing), dan bimbingan (konseling) akan secara terus-menerus mempertahankan dan membangun motivasi peserta untuk meraih hasil belajar yang optimal.

    2. Dinamika Tempat: Program ini mendorong peserta untuk mengembangkan kemampuan beradaptasi dalam lingkungan yang berbeda dan tidak biasa. Aktivitas di luar ruang akan menjadi metode kunci untuk mencapai tujuan ini, memungkinkan peserta untuk mengasah adaptabilitas mereka dalam berbagai situasi.

    3. Dinamika Kelompok: Kemampuan berinteraksi dan berkolaborasi menjadi komponen vital dalam program ini. Peserta akan terlibat dalam tugas-tugas kelompok yang dinamis, dengan komposisi anggota kelompok yang berubah setiap harinya. Ini membangun keterampilan beradaptasi dengan berbagai individu dan dinamika kelompok yang berbeda.

    4. Dinamika Kegiatan: Tugas-tugas yang dihadapi peserta selama pelatihan akan menantang berbagai aspek fisik, mental, sensorik, dan kognitif. Kegiatan ini dapat berkisar dari yang berdampak rendah hingga tinggi, membangun ketahanan dan keterampilan dalam menghadapi tantangan yang beragam.

    5. Dinamika Tekanan: Tekanan merupakan elemen yang diintegrasikan secara bijak dalam program ini. Peserta akan menghadapi berbagai bentuk tekanan, seperti tugas-tugas kreatif dan inovatif, batasan waktu, penanganan hambatan personal, konflik interpersonal, dan kompetisi sepanjang pelatihan.

    6. Dinamika Keberhasilan dan Kegagalan: Program ini menciptakan keseimbangan yang menggabungkan pengalaman keberhasilan dan kegagalan. Peserta akan merasakan kompleksitas pengalaman yang melibatkan perasaan pencapaian dan tantangan, mendorong pembelajaran yang lebih mendalam dan terstruktur.

Konsep ini mencerminkan pendekatan yang holistik dan terarah, dimana peserta terlibat dalam serangkaian pengalaman yang dirancang untuk merangsang pemahaman mendalam, adaptabilitas, keterampilan sosial, serta keseimbangan antara pencapaian dan pertumbuhan. Program ini memadukan berbagai elemen dinamika untuk membentuk suatu pendekatan pembelajaran yang efektif dan berdaya guna.

Obyektif AE Program

Tujuan utama dari Account Executive Development Program (AEDP) adalah mengembangkan dan memperkuat kompetensi serta keterampilan para Account Executive dalam menjalankan tanggung jawab mereka dengan efektif dan efisien. Program ini dirancang dengan tujuan yang jelas dan terarah guna menghasilkan dampak positif dalam perkembangan profesional peserta. Berikut adalah beberapa tujuan spesifik dari AEDP:

    1. Pengembangan Keterampilan Bisnis: Program bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta terhadap aspek-aspek bisnis yang relevan, termasuk strategi penjualan, manajemen hubungan pelanggan, analisis pasar, serta pemahaman mendalam terhadap industri yang mereka layani.

    2. Peningkatan Kemampuan Berkomunikasi: AEDP bertujuan untuk mengasah keterampilan komunikasi verbal dan nonverbal peserta. Hal ini meliputi kemampuan berbicara dengan jelas dan persuasif, mendengarkan dengan cermat, serta membangun hubungan yang kuat dengan klien dan rekan kerja.

    3. Pengembangan Keterampilan Negosiasi: Program ini bertujuan untuk melatih peserta dalam seni negosiasi yang efektif. Mereka akan belajar cara bernegosiasi dengan berbagai pihak terkait, mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan, serta membangun hubungan jangka panjang.

    4. Peningkatan Pemahaman Pelanggan: AEDP bertujuan untuk membantu peserta mengembangkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan harapan pelanggan. Ini akan membantu mereka menyusun solusi yang sesuai dengan kebutuhan klien dan menciptakan pengalaman yang lebih baik.

    5. Pengembangan Keterampilan Manajemen Waktu: Tujuan ini mencakup penguasaan peserta terhadap manajemen waktu yang efektif. Mereka akan belajar mengatur prioritas, mengelola pekerjaan dengan efisien, dan menghindari penundaan yang tidak produktif.

    6. Pengenalan terhadap Inovasi: AEDP bertujuan untuk membuka wawasan peserta terhadap konsep inovasi dalam konteks bisnis. Mereka akan diajak untuk berpikir kreatif, mencari peluang baru, dan menerapkan ide-ide inovatif dalam strategi pemasaran dan penjualan.

    7. Peningkatan Kemampuan Beradaptasi: Program ini bertujuan untuk membantu peserta mengembangkan ketangguhan dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan yang cepat dalam lingkungan bisnis dan pasar.

    8. Peningkatan Kepemimpinan: AEDP juga memiliki tujuan untuk membangun kualitas kepemimpinan pada peserta. Mereka akan belajar untuk memimpin tim, memberikan arahan yang jelas, dan memotivasi anggota tim untuk mencapai tujuan bersama.

    9. Peningkatan Kesadaran Diri: Program ini mendorong peserta untuk melakukan refleksi mendalam terhadap diri mereka sendiri, mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan, serta mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai dan tujuan pribadi.

    10. Peningkatan Hasil dan Kontribusi: AEDP memiliki tujuan konkret untuk meningkatkan hasil kerja peserta dan kontribusi mereka terhadap kesuksesan perusahaan. Peserta diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar dalam pencapaian tujuan bisnis.

Alur Kegiatan AE

Peserta Account Executive Development Program (AEDP) akan memulai perjalanan dari perusahaan atau lembaga mereka menggunakan kendaraan bus menuju Highland Camp Learning Center. Perjalanan dari Jakarta ke lokasi ini memakan waktu sekitar 2 jam. Setibanya di Highland Camp, peserta akan mengatasi isu-isu Toilet dan menikmati sarapan pagi.

Kemudian, seluruh peserta, manajemen perusahaan, dan instruktur dari HEXs Indonesia akan melaksanakan upacara pembukaan Account Executive Development Program (AEDP). Sesi pembukaan ini mencakup beberapa kegiatan, di antaranya:

    1. Sambutan dari Manajemen Perusahaan: Pihak manajemen perusahaan akan memberikan sambutan kepada peserta sebagai tanda penghargaan atas partisipasi mereka dalam program ini.

    2. Doa Bersama: Sebuah momen doa bersama akan diadakan untuk memulai program dengan doa dan harapan bersama.

    3. Serah Terima Otoritas: Manajemen perusahaan akan secara simbolis menyerahkan otoritas atau kendali program kepada tim HEXs Indonesia.

Setelah sesi pembukaan, kegiatan akan melanjutkan dengan sesi “Conditioning Big Group“. Dalam sesi ini, peserta akan mendapatkan penjelasan mengenai tujuan dan metode pelatihan dari pimpinan program, aturan-aturan yang berlaku selama pelatihan, serta tiga komitmen dasar yang diharapkan dari setiap peserta.

Selanjutnya, pada sesi “Conditioning Small Group“, akan dijelaskan tentang tujuan program, kondisi pelatihan, tugas, dan peran peserta serta fasilitator atau instruktur. Tujuan dari sesi “Conditioning” ini adalah untuk mencapai adaptabilitas (AD) dan orientasi pencapaian (AO).

Pelatihan kemudian akan dilanjutkan dengan kegiatan “Ice Breaking Small Group” yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman secara psikologis di dalam tim. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat adaptabilitas (AD), pemahaman interpersonal (IU), dan orientasi pelayanan kepada pelanggan (CSO).

Setelah kegiatan “Ice Breaking Small Group“, peserta akan mengikuti “Building Self Confidence and Trust” yang melibatkan aktivitas “Trust Fall“. Kegiatan ini dirancang untuk membangun kepercayaan diri dan saling percaya antar peserta. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keyakinan diri (SC), pengendalian diri (SCO), pemahaman interpersonal (IU), dan orientasi pelayanan kepada pelanggan (CSO).

Dalam “Problem Solving Activity“, peserta akan menghadapi tugas yang mengharuskan mereka untuk melihat, menganalisis, dan merencanakan solusi untuk situasi tertentu. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendorong inisiatif, orientasi pencapaian (AO), pemahaman interpersonal (IU), dan kepemimpinan tim (TL).

Setelah “Problem Solving Activity“, kegiatan akan beralih ke “Land Orienteering“, sebuah kompetisi di mana peserta harus menyelesaikan sejumlah tugas di berbagai pos tugas dengan menyusuri jalur hutan menggunakan peta dan kompas. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan inisiatif, orientasi pencapaian (AO), pemahaman interpersonal (IU), kepemimpinan tim (TL), kepercayaan diri (SC), pengendalian diri (SCO), adaptabilitas (AD), dan orientasi pelayanan kepada pelanggan (CSO).

——————————–

Semua rincian mengenai alur kegiatan Account Executive Development Program (AEDP) dapat diperoleh dengan menghubungi tim desain program HEXs Indonesia yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program ini. 

Evaluasi, Laporan dan PAP

Di akhir pelaksanaan Program, HEXs Indonesia akan melaksanakan beberapa kegiatan penting, yaitu Evaluasi Program, Laporan Dinamika Kelompok, dan Personal Action Plan (PAP):

    1. Evaluasi Program: Evaluasi program pelatihan merupakan proses holistik yang bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi keseluruhan program pelatihan. Evaluasi ini melibatkan umpan balik dari para peserta terkait dengan efektivitas program, fasilitas pelatihan, serta kualitas fasilitator atau instruktur pelatihan. Hasil evaluasi ini memberikan wawasan yang berharga dalam meningkatkan dan mengoptimalkan pelaksanaan program di masa depan.

    2. Laporan Dinamika Kelompok: Laporan Dinamika Kelompok adalah rangkuman dari hasil pembelajaran yang diperoleh oleh peserta melalui kegiatan berbagi dan diskusi mengenai pengalaman selama pelatihan. Laporan ini mencerminkan dinamika dan proses yang terjadi dalam kegiatan dinamika kelompok serta menggambarkan inti dari pembelajaran yang diambil. Laporan ini mencakup rincian kegiatan yang dilakukan, interaksi di antara anggota kelompok, pencapaian yang dicapai, dan rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut.

    3. Personal Action Plan (PAP): Personal Action Plan (PAP) merupakan rencana tindakan pribadi yang dibuat oleh setiap peserta sebagai langkah konkret untuk mengimplementasikan pembelajaran yang diperoleh selama pelatihan. PAP mencakup langkah-langkah yang akan diambil oleh masing-masing peserta untuk menerapkan konsep-konsep dan keterampilan yang telah dipelajari dalam kehidupan profesional mereka. Rencana ini mencerminkan upaya nyata dalam menerapkan pembelajaran ke dalam konteks kerja sehari-hari.

Ketiga kegiatan ini secara kolektif memainkan peran penting dalam mengevaluasi, merespons, dan mengaplikasikan pembelajaran yang diperoleh oleh peserta selama Account Executive Development Program (AEDP). Evaluasi Program membantu tim pengembang program untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas program di masa depan.

Laporan Dinamika Kelompok memberikan wawasan tentang interaksi dan hasil pembelajaran kelompok, sementara Personal Action Plan memberikan rancangan tindakan konkret untuk menerapkan pembelajaran dalam praktik sehari-hari. Dengan demikian, ketiga komponen ini bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan keseluruhan program yang meliputi pemahaman mendalam, pengembangan keterampilan, dan penerapan nyata dalam konteks profesi peserta.

Investasi AE

Investasi yang diperlukan untuk melaksanakan Account Executive Development Program (AEDP) sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk durasi program, desain program, dan fasilitas pelatihan yang disediakan. Secara umum, investasi dalam AEDP mencakup berbagai elemen, termasuk:

    1. Creative Program dengan Perlengkapan Aktivitas: Desain program yang kreatif dan perlengkapan untuk berbagai aktivitas pelatihan yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran yang interaktif dan efektif.

    2. Staff Pelatihan: Tim pelatih yang terdiri dari Course Director, Instruktur, Technical Support, dan Paramedic untuk memastikan pelaksanaan yang lancar dan aman.

    3. Peralatan Kegiatan: Berbagai peralatan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan pelatihan, termasuk alat-alat presentasi dan peralatan pendukung lainnya.

    4. Alat Peraga Event: Pengadaan alat peraga event seperti spanduk dan materi promosi lainnya untuk memastikan program terlaksana dengan baik.

    5. Akomodasi dan Venue: Penyediaan akomodasi yang sesuai selama pelatihan, termasuk pilihan venue yang mendukung atmosfer pembelajaran yang efektif.

    6. Konsumsi: Penyediaan konsumsi yang disesuaikan selama pelatihan, termasuk makanan dan minuman untuk peserta.

    7. Asuransi Kecelakaan: Asuransi kecelakaan yang mencakup observer, peserta, dan kru HEXs Indonesia untuk menjaga keselamatan selama pelatihan.

    8. Laporan Pelatihan: Penyusunan dan penyediaan laporan evaluasi program, dinamika pembelajaran kelompok, dan personal action plan yang akan diserahkan kepada peserta sebagai hasil dari pelatihan.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai besaran investasi dan detail fasilitas yang termasuk dalam Account Executive Development Program (AEDP), Anda dapat menghubungi Hotline HEXs Indonesia melalui nomor +62 811-1200-996. Tim customer service akan siap membantu Anda menghubungkan dengan staf keuangan atau perancang program untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci mengenai investasi yang dibutuhkan dan fasilitas yang akan disediakan dalam pelaksanaan program ini.

Simpulan Account Executive Development Program (AE)

Account Executive Development Program

Account Executive Development Program (AEDP) adalah sebuah inisiatif yang komprehensif dan terencana dengan cermat untuk membawa perkembangan dan peningkatan dalam peran dan tanggung jawab Account Executive. Dengan pendekatan pembelajaran yang berbasis pengalaman (Experiential Learning), program ini memberikan peserta pelatihan kesempatan untuk merasakan, berinteraksi, dan mengatasi tantangan dalam lingkungan yang simulatif dan mendukung.

HEXs Indonesia tidak hanya merancang AEDP yang informatif, tetapi juga mengajak peserta untuk menggali potensi diri dan mengembangkan keterampilan penting seperti komunikasi yang efektif, negosiasi yang cerdas, kepemimpinan yang berdaya, dan pemecahan masalah yang kreatif. Setiap tahapan dari program ini, mulai dari sesi “Concrete Experience” hingga “Active Experimentation,” dirancang untuk memperdalam pemahaman peserta dan mendorong penerapan praktis dalam situasi dunia nyata.

Melalui tujuan yang terukur dan metodologi yang terstruktur, AEDP bertujuan untuk melampaui batas-batas tradisional pembelajaran dan membawa dampak nyata dalam kemampuan dan sikap peserta. Dengan penekanan pada adaptabilitas, kerjasama, dan orientasi pada pencapaian, program ini menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan pribadi dan profesional yang berkelanjutan. (Edited on 8/12/2023)


Beranda » Blog » Development » Account Executive Development Program (AE)